Kualitas Kimiawi dan Orgnanoleptik Daging Sapi Bali yang di Injeksi Growth Promotor
Abstrak
Telah dilakukan penelitian pengaruh pemberian growth promotor terhadap kualitas kimiawi dan organoleptik daging sapi bali yang diberkan perlakuan penyuntikan growth promotor. Penelitian eksperimental ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua perlakuan yaitu sapi yang diberi growth promotor dan sapi kontrol (tanpa diberi growth promotor) serta dua jenis daging yaitu sirloin dan shank. Penelitian diulang sebanyak enam kali. Sebanyak 24 sampel yang berasal dari 12 ekor sapi bali jantan umur 18 bulan yang diberi growth promotor dan tanpa diberi growth promotor. Pengujian dilakukan terhadap kualitas kimia (kadar protein, lemak, kadar air) dan organoleptik (warna, aroma, tekstur dan konsistensi). Hasil penelitian menunjukkan, injeksi growth promotor meningkatkan secara nyata kadar lemak dan protein kasar sedangkan kadar air daging sirloin dan shank menurun. Injeksi growth promotor memberikan warna dan tekstur yang lebih baik, namun tidak berpengaruh terhadap konsistensi dan aroma daging sapi bali.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Bahri S, Masbulan E, Kusumaningsih A. 2010. Proses praproduksi sebagai faktor penting dalam menghasilkan produk ternak yang aman untuk manusia. J. Litbang Pertanian. 24(1).
Batan IW, Fanggidae BC, Suatha IK, Suarsana IN. 2018. Kepadatan dan kekuatan tulang sapi bali betina yang dipelihara masyarakat di Bali. J. Vet. 19(3): 363-369.
Bugiwati SRA. 2007. Body dimension growth of calf bull in Bone and Baru District, South Sulawesi. J. Sains Teknol. 7: 103-108.
Burton JL, McBride BW, Block E, Glimm D. 1994. A review of bovine growth hormone. J. Anim. Sci. 74: 167-201.
Ferguson DM, Shaw FD, Stark JL. 2007. Effect of reduced lairage duration on beef quality. Aus. J. Exp. Agric. 47: 770-773.
Forrest JC, Aberle ED, Hedrick HB, Judge MD, Markel RA. 1975. Principles of Meat Science.WH. Freeman and Company.
Jeong JY, Hur SJ, Yang HS, Moon SH, Hwang YH, Park GB, Joo ST. 2009. Discoloration characteristic of 3 major muscle from cattle during cold storage. J. Food Sci. 74(1) : C1-5.
Kaka A, Nalley WM, Hine TM. 2018. Efek ekstrak hipofisa sapi terhadap pertambahan bobot dan umur pubertas mencit betina (Mus musculus). J. Peternakan Indon. 20(2): 91-98.
Kandeepan G, Anjaneyulu ASR, Rao VK, Pal UK, Mondal PK, Das CK. 2009. Feeding regimens affecting meat quality characteristics. Meso. 11(4): 240-249.
Lobley GE, Sinclair KD, Grant CM, Miller L, Mantle D, Calder AG, Warkup CC, Maltin CA. 2000. The effects of breed and level of nutrition on whole-body and muscle protein metabolism in pure-bred Aberdeen Angus and Charolais beef steers. Br. J. Nutr. 84: 275-284.
Mader T. 1997. Carryover and lifetime effect of growth promoting implants. Proc. OSU Symposium: Impact of implants on performance and carcass value of beef cattle. Oklahoma Agric. Exp. Stn. Pp. 88-94.
Milfa S, Suwiti NK, Tenaya IWM. 2015. Kadar hormon pertumbuhan sapi bali betina pada tiga tipe lahan pemeliharaan di Provinsi Bali. Bul. Vet. Udayana. 7(1): 1-8.
Prasetyo H, Padaga MC, Sawitri. 2013. Kajian kualitas fisiko kimia daging sapi di pasar kota malang. JITEK. 8(2): 1-8.
Ratnayanti IGAD. 2012. Peran growth hormone terhadap metabolisme lipid. J. Ilmiah Kedokteran. 43(3): 184-190.
Rehfeldt C, Fiedler I, Dietl G, Ende K. 2000. Myogenesis and postnatal skeletal muscle cell growth as influenced by selection. Genetic and nutritional aspects of tissue growth in farm animal. J. Physiol. 66(2): 177–188.
Sampurna IP, Suatha IK. 2010. Pertumbuhan alometri dimensi panjang dan lingkar tubuh sapi bali jantan. J. Vet. 9(1): 46-51.
Schaid DJ, Rowland CM, Tines DE, Jacobson RM, Poland GA. 2002. Score tests forassociation between traits and haplotypes when linkage phase is ambiguous. Am. J. Hum. Gen. 70(2): 425-434.
Shackelford SD, Wheeler TL, Koohmaraie M. 1995. Relationship between shear force and trimmed sensory panel tenderness ratings of 10 major muscles from bos indicus and bos taurus cattle. J. Anim. Sci. 73: 3333-3340.
Soeparno. 2009. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press. Cetakan Kelima. Yogyakarta.
Suardana IW, Swacita IBN. 2009. Higene Makanan. Kajian Teori dan Prinsip Dasar, Udayana University Press. ISBN 978-979-8286-76-6.
Sungkono C. 2008. Teknik-Teknik Statistika Dalam Bisnis Dan Ekonomi Menggunakan Kelompok Data Global. Edisi 13. Penerbit Salemba Empat. Jakarta
Susanto E. 2014. Standar penanganan pasca panen daging segar. J. Ternak. 5(01): 15-20.
Suwiti NK, Suastika P, Swacita IBN, Piraksa W. 2013. Tingkat kesukaan wisatawan di bali terhadapdagingsapi bali dan wagyu. Proc. Pusat Kajian Sapi Bali ” Peningkatan Kualitas Daging Sapi Bali “ Bali. 24 September 2013.
Suwiti NK, Tenaya IWM, Besung INK. 2017. Kadar hormon pertumbuhan sapi bali lebih rendah di Nusa Penida daripada daerah Bali lainnya. J. Vet. 18(2): 226-231.


