EVALUASI KANDUNGAN NUTRISI RANSUM BROILER FASE STARTER YANG DIFERMENTASI MENGGUNAKAN BAKTERI PROBIOTIK LIGNOSELULOLITIK
Abstrak
Upaya untuk meningkatkan performa broiler dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi fermentasi pada ransum dengan bakteri probiotik lignoselulolitik. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kandungan nutrisi ransum broiler fase starter yang difermentasi menggunakan bakteri probiotik lignoselulolitik dan mengetahui bakteri terbaik dari hasil fermentasi ransum. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan empat ulangan, yaitu ransum broiler fase starter difermentasi tanpa inokulum bakteri probiotik lignoselulolitik (RB0), ransum broiler fase starter difermentasi dengan inokulum Bacillus subtilis BR4LG (RB1), ransum broiler fase starter difermentasi dengan inokulum Bacillus sp. BT3CL (RB2), dan ransum broiler fase starter difermentasi dengan inokulum Bacillus sp. BT8XY (RB3). Masing-masing perlakuan ditambahkan inokulum sebanyak 5%. Variabel yang diamati yaitu, bahan kering, bahan organik, abu, protein kasar, serat kasar, lemak kasar, dan energi bruto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bakteri probiotik lignoselulolitik pada ransum mampu meningkatkan (P<0,05) kandungan bahan kering, abu, protein kasar, lemak kasar, dan energi bruto (P>0,05), serta menurunkan (P<0,05) kandungan bahan organik dan serat kasar terhadap ransum yang difermentasi tanpa bakteri probiotik lignoselulolitik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian bakteri probiotik lignoselulolitik memberikan pengaruh terhadap kandungan nutrisi ransum. Bakteri terbaik dalam penelitian ini adalah bacillus sp. BT3CL karena memiliki kandungan nutrisi tertinggi pada protein kasar 21,16% dan energi bruto 3,92 kkal/gr, serta kandungan nutrisi terendah pada serat kasar 2,48%, dan lemak kasar 10,37%.
Kata kunci: bakteri probiotik lignoselulolitik, ransum broiler fase starter, kandungan nutrisi ransum.

