Peran Perempuan Dalam Pelestarian Lingkungan di Desa Wisata Tegalmengkeb Kabupaten Tabanan Bali
Abstrak
Perempuan dan alam adalah sebuah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Tiga sosok utama dalam pelestarian lingkungan di Desa Tegalmengkeb yaitu Bunda, Mama Eca, dan Mbok Aniek menjadi peran nyata perempuan bergerak melakukan kegiatan pelestarian lingkungan dan menyadarkan masyarakat untuk menjaga lingkungan alam yang sudah hampir rusak. Teori Ekofeminisme oleh Vandana Shiva (2005) sebagai pisau bedah untuk menganalisis peran perempuan dalam pelestarian lingkungan di Desa Tegalmengkeb Kabupaten Tabanan Bali. Perspektif subsisten dalam terminologi Vandana Shiva menjadi salah satu alternatif untuk mencegah meningkatnya kerusakan lingkungan pada masyarakat industri, ekonomi pasar atau kapitalisme patriarki. Bunda, Mama Eca, dan Mbok Aniek melakukan kegiatan pelestarian lingkungan yang terdiri dari konservasi penyu, penampungan hewan, penanaman pohon, dan hutan komunal berdasarkan rasa khawatir yang muncul akibat ketidakseimbangan ekosistem saat ini. Kegiatan pelestarian lingkungan tersebut berhasil dilakukan tanpa menghilangkan sistem sosial, mata pencaharian, dan teknologi dan menjadi salah satu bagian dari atraksi wisata desa.