Analisis Perubahan Penggunaan Lahan di Kawasan Pesisir Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat

Landuse; Maximum Likelihood; Minimum Distance; Mahalanobis Distance; Sentinel 2A

  • Pande Putu Ardi Winata Universitas Udayana
  • I Wayan Nuarsa Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana, Bali, Indonesia
  • I Dewa Nyoman Nurweda Putra Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana, Bali, Indonesia
##plugins.pubIds.doi.readerDisplayName## https://doi.org/10.24843/JMRT.2024.v07.i02.p08

Abstrak

Penggunaan lahan mengacu pada cara manusia memanfaatkan berbagai area lahan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Ini juga dapat dipahami sebagai upaya manusia untuk mengelola dan memanipulasi elemen dalam ekosistem demi memperoleh manfaat dari lahan tersebut. Perkembangan regional telah menyebabkan peningkatan populasi yang pesat, yang selanjutnya berkontribusi terhadap degradasi lingkungan. Salah satu area krusial yang terdampak oleh tren ini adalah Kecamatan Lembar, sebuah kecamatan di Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat telah menetapkan kecamatan ini sebagai kawasan wisata. Studi ini bertujuan untuk menganalisis pola penggunaan lahan, menilai akurasi metode yang digunakan, serta melacak perubahan penggunaan lahan di pesisir Kecamatan Lembar pada tahun 2017 dan 2022. Penelitian ini menggunakan citra Sentinel 2A dan tiga metode klasifikasi: Maximum Likelihood, Minimum Distance, dan Mahalanobis Distance. Hasil penelitian menunjukkan berbagai kategori penggunaan lahan di area pesisir Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang meliputi Semak Belukar, Sawah, Kebun, Lahan Kosong, Kawasan Terbangun, Perairan, Tambak, dan Mangrove. Penilaian akurasi penelitian dilakukan dengan tiga teknik klasifikasi. Klasifikasi Maximum Likelihood menghasilkan akurasi keseluruhan yang mengesankan sebesar 89,17%. Sementara itu, klasifikasi Minimum Distance mencapai akurasi keseluruhan sebesar 61,25%, dan klasifikasi Mahalanobis menunjukkan akurasi terendah sebesar 58,75%. Secara khusus, metode klasifikasi dengan akurasi tertinggi, yaitu Maximum Likelihood, juga menunjukkan perubahan signifikan dalam penggunaan lahan. Area semak belukar bertambah seluas 309,68 hektar, sementara area sawah berkurang sebesar 235,75 hektar. Lahan kosong berkurang sebesar 189,09 hektar, sementara kawasan terbangun meningkat sebesar 57,97 hektar. Area kebun bertambah seluas 75,50 hektar, sementara perairan berkurang sebesar 0,29 hektar. Tambak juga berkurang sebesar 23,10 hektar, sementara area mangrove bertambah sebesar 22,95 hektar.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2024-10-28
##submission.howToCite##
WINATA, Pande Putu Ardi; NUARSA, I Wayan; NURWEDA PUTRA, I Dewa Nyoman. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan di Kawasan Pesisir Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Journal of Marine Research and Technology, [S.l.], v. 7, n. 2, p. 120-127, oct. 2024. ISSN 2621-0096. Tersedia pada: <http://103.29.196.112/index.php/jmrt/article/view/106348>. Tanggal Akses: 16 dec. 2025 doi: https://doi.org/10.24843/JMRT.2024.v07.i02.p08.
Bagian
Articles